Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Dokumentasi Kegiatan di STPP Malang

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan III di Desa Sutojayan Kec. Pakisaji, Malang Tahun 2015

Dokumentasi Kegiatan di STPP Malang

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan III di Desa Sutojayan Kec. Pakisaji, Malang Tahun 2015

Dokumentasi Kegiatan di STPP Malang

Foto bareng setelah menanam padi pada kegiatan praktek Kaji Tindak mata kuliah Metode Penyuluhan II

Dokumentasi Kegiatan di STPP Malang

Kegiatan Fieldtrip di desa Pujon sebelum melanjutkan perjalanan ke Jogjakarta

Dokumentasi Kegiatan di STPP Malang

Pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan II di Kecamatan Singosari, Malang, Jawa Timur

Dokumentasi Kegiatan di STPP Malang

Pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan II di Kecamatan Singosari, Malang, Jawa Timur

Dokumentasi Kegiatan di STPP Malang

Kegiatan Magang penyuluhan di desa Girimoyo, Singosari Malang Tahun 2013

Dokumentasi Kegiatan di STPP Malang

Kegiatan PKL III di Desa Sutojayan Kec. Pakisaji, Malang Tahun 2015

Dokumentasi Kegiatan di STPP Malang

Kegiatan PKL III di Desa Sutojayan Kec. Pakisaji, Malang Tahun 2015

Dokumentasi Kegiatan di STPP Malang

Kegiatan PKL III di Desa Sutojayan Kec. Pakisaji, Malang Tahun 2015

Selasa, 12 Mei 2015

Jenis dan Tahapan Evaluasi Penyuluhan



RESUME
JENIS DAN PROSES EVALUASI PENYULUHAN PERTANIAN
Oleh Muliadin / Nirm. 07.1.2.12.1426
Mahasiswa Semester VI Jurusan Penyuluhan Pertanian
Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Malang


A.    LATAR BELAKANG
Evaluasi merupakan suatu kegiatan yang penting, namun sering dikesampingkan dan konotasinya negatif, karena dianggap mencari kesalahan, kegagalan dan kelemahan dari suatu kegiatan penyuluhan pertanian. Sebenarnya evaluasi harus dilihat dari segi manfaatnya sebagai upaya memperbaiki dan penyempurnaan program/kegiatan penyuluhan pertanian sehingga lebih efektif, efisien dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi penyuluhan pertanian dapat digunakan untuk memperbaiki perencanaan kegiatan/program penyuluhan, dan  kinerja penyuluhan, mempertanggungjawabkan kegiatan yang dilaksanakan, membandingkan antara kegiatan yang dicapai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Seorang Penyuluh Pertanian Ahli untuk dapat melakukan kegiatan tersebut dengan benar harus merencanakan/menyusun instrumen dan melaksanakannya dengan metoda ilmiah, untuk itu, maka tahapan-tahapan yang dilakukan harus jelas, sistematis dan mengikuti kaidah berfikir ilmiah.
Derajat jenjang keilmiahan/kebenaran dari evaluasi dimulai dari evaluasi sehari-hari, mawas diri, mengevaluasi sendiri, kajian khusus dan penelitian ilmiah, sedangkan pendekatan yang dapat dilakukan dalam evaluasi adalah pendekatan informasi kunci, pendekatan forum masyarakat, pendekatan indikator dan pendekatan survei/sensus.
          Manfaat  dari hasil evaluasi penyuluhan antara lain: menentukan tingkat perubahan perilaku petani, untuk perbaikan program, sarana, prosedur, pengorganisasian dan pelaksanaan penyuluhan pertanian dan untuk penyempurnaan kebijakan penyuluhan pertanian. Pelaporan hasil kegiatan penyuluhan pertanian sangat penting sebagai penyampaian informasi, sebagai bahan pengambilan keputusan/kebijakan oleh pimpinan/penanggung jawab kegiatan, pertanggungjawaban, pengawasan danperbaikan perencanaan berikutnya.


B.    JENIS-JENIS EVALUASI
Jenis-jenis evaluasi antara lain:
1)     Evaluasi Penyuluhan Pertanian
Merupakan alat untuk mengambil keputusan dan menyusun pertimbangan-pertimbangan. Dari hasil evaluasi penyuluhan pertanian dapat diketahui : sejauh mana perubahan perilaku petani, hambatan yang dihadapi petani, efektivitas program penyuluhan pertanian serta seberapa jauh pemahaman masalah dan penyempurnaan kegiatan.
Dalam evaluasi dikenal beberapa klasifikasi evaluasi  seperti : Evaluasi Formatif dan sumatif, Evaluasi Formal dan Informal, Evaluasi Internal dan Eksternal, Evaluasi Proses dan Produk (out put), Evaluasi Deskriptif dan Inferensial, Evaluasi Holistik (misal CIPP) dan Analitik, Evaluasi on going, terminal dan ex post evaluation, Evaluasi Teknis dan Ekonomis, Evaluasi Program, Monitoring dan Evaluasi Dampak.
2)    Evaluasi Program Penyuluhan
Setiap program kegiatan yang direncanakan seharusnya diakhiri dengan evaluasi dan dimulai dengan hasil evaluasi kegiatan sebelumnya. Evaluasi yang dilakukan dimaksudkan untuk melihat kembali apakah suatu program atau kegiatan telah dapat dilaksanakan sesuai dengan perencanaan dan tujuan yang diharapkan. Dari kegiatan evaluasi tersebut akan diketahui hal-hal yang telah dicapai, apakah suatu program dapat memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil evaluasi itu kemudian diambil keputusan, apakah suatu program akan diteruskan, atau direvisi, atau bahkan diganti sama sekali. Hal ini didasarkan pada pengertian evaluasi, yaitu suatu proses pengumpulan informasi melalui pengumpulan data dengan menggunakan instrumen tertentu untuk mengambil suatu keputusan. Jadi, pada dasarnya evaluasi adalah suatu kegiatan yang menguji atau menilai pelaksanaan suatu program.
Evaluasi program biasanya dilakukan untuk kepentingan pengambilan keputusan dalam rangka menentukan kebijakan selanjutnya. Dengan melalui evaluasi suatu program  dapat dilakukan secara sistematis, rinci dan menggunakan prosedur yang sudah diuji secara cermat. Dengan metode tertentu akan diperoleh data yang handal, dapat dipercaya  sehingga penentuan kebijakan akan tepat, dengan catatan apabila data yang digunakan sebagai dasar pertimbangan tersebut benar, akurat dan lengkap.
Adapun program itu sendiri diartikan segala sesuatu yang dilakukan dengan harapan akan mendapatkan hasil atau pengaruh. Jadi evaluasi program merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan program. Untuk melihat tercapai atau tidaknya suatu program yang sudah berjalan diperlukan kegiatan evaluasi.
3)   Evaluasi Hasil Penyuluhan Pertanian
Tujuan penyuluhan pertanian adalah  perubahan perilaku petani (kognitif, afektif, dan psikomotor).
a
Kognitif
:
Kemampuan mengembangkan intelegensia (pengetahuan, pengertian, penerapan, analisis, sintesis)
b
Afektif
:
Sikap, minat, nilai, menanggapi, menilai/tata nilai dan menghayati
c
Psikomotor
:
Gerak motor : kekuatan, kecepatan, kecermatan, ketepatan, ketahanan dan keharmonisan
Jadi evaluasi penyuluhan pertanian adalah mengevaluasi sampai seberapa jauh tingkat pencapaian tujuan, berupa perubahan perilaku petani dan keluarganya.
4)    Evaluasi Metode
Evaluasi metode yaitu evaluasi semua kegiatan penyuluhan pertanian yang dilakukan penyuluh pertanian dalam rangka mencapai perubahan perilaku sasaran.
5)    Evaluasi Sarana Prasarana
Sarana dan prasarana adalah pendukung penyuluhan pertanian, sangat penting dalam kegiatan penyuluhan pertanian, efektifitas penyuluhan pertanian sebagian tergantung pada alat bantu penyuluh, perlengkapan, peralatan, bahan-bahan sarana prasarana yang digunakan. Evaluasi sarana-prasarana pada dasarnya mengevaluasi  kesiapan perangkat sarana-prasarana yang menunjang kegiatan penyuluhan.
6)    Evaluasi Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian dan Evaluasi Dampak Penyuluhan
Dalam prakteknya pelaksanaan evaluasi penyuluhan pertanian dapat merupakan kombinasi dari beberapa macam/cara evaluasi, hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, lebih akurat, dan lebih sahih  dari pada evaluasi dengan menggunakan cara tunggal.
Evaluasi Pelaksanaan kegiatan  Penyuluhan Pertanian merupakan proses yang sistematis, sebagai upaya penilaian atas suatu kegiatan oleh evaluator melalui pengumpulan dan analisis informasi secara sistematik mengenai  perencanaan, pelaksanaan, hasil dan dampak kegiatan penyuluhan pertanian. Hasil evaluasi ini untuk menilai relevansi, efektifitas/efisiensi pencapaian / hasil suatu kegiatan, untuk selanjutnya digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan kebijakan pada perencanaan dan pengembangan kegiatan selanjutnya. 
Evaluasi pelaksanaan atau evaluasi proses (on going evaluation) ini dilaksanakan pada saat kegiatan sedang dilaksanakan. Fokus utama evaluasi ini menyangkut proses pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan:
·      Tingkat efisiensi dan efektifitas pelaksanaan
·      Kemungkinan keberhasilan kegiatan sebagaimana yang direncanakan
·      Sejauhmana hasil yang diperoleh dapat memberi sumbangan kepada tujuan pembangunan
·      Tindakan korektif yang diperlukan untuk memperbaiki efisiensi dan efektifitas pelaksanaan
·      Tindakan-tindakanlain yang diperlukan sebagai pelengkap kegiatan yang telah direncanakan.
Hasil dari evaluasi pelaksanaan kegiatan penyuluhan biasanya digunakan untuk membantu pengambilan keputusan/penentu kebijakan dalam mengatasi permasalahan, dan tindakan penyesuaian/perbaikan atas pelaksanaan kegiatan.

C.   TAHAPAN  EVALUASI
Langkah-langkah evaluasi penyuluhan yaitu menetapkan obyek, menetapkan data atau informasi yang akan dikumpulkan, cara pengumpulannya, alat/instrumen  yang digunakan, cara mengolah data/informasi serta melaporkan hasil-hasilnya. 
Langkah-langkah evaluasi yang dilakukan sebagai berikut:
1)     Memahami tujuan-tujuan penyuluhan yang akan dievaluasi.
Unsur-unsurnya dalam tujuan penyuluhan antara lain:
a.  sasaran (S)
b.  perubahan perilaku yang dikehendaki (P)
c.  materi (M)
d.  kondisi/situasi (K)
2)    Menetapkan indikator-indikator, untuk mengukur kemajuan-kamajuan yang dicapai.
Indikator-indikatornya meliputi:
a.  indikator perubahan kognitif
1)  penguasaan pengetahuan (knowledge)
2)  Penguasaan pengertian (comprehension)
3)  kamampuan menerapkan (application)
4)  kamampuan analisis (analisis)
5)  Kemampuan sintesis (synthesis)
b.  Indikator perubahan kemampuan afektif
1)  menyadari atau mau memilih
2)  tanggap atau mau
3)  yakin atau mau mengikuti
4)  menghayati atau selalu menerapkan
5)  menghayati atau selalu menerapkan.
c.  Indikator perubahan psikomotor
1) kecepatan      2) kekuatan            3) Ketahanan
4) kecermatan    5) ketepatan           6) ketelitian
7) kerapihan       8) keseimbangan   9) keharmonisan

3)    Mambuat alat pengukur untuk mengumpulkan data
Contoh: Tujuan Penyuluhan pertanian: “Petani dapat melakukan pemupukan padisawahnya sesuai rekomendasi”
a.    indikator: kecepatan dan ketepatan
b.    standar: kecepatan 5 jam/ha dan ketepatan 100 kg/ha
c.    kriteria:  trampil 5 jam/ha, pupuk 100 kg/ha;  ketrampilan sedang > 5 kg/ha, pupuk 100 kg/ha atau 5 jam/ha, pupuk +  100 kg/ha; tidak trampil > 5 jam/ha, pupuk < 100 kg/ha
Alat pengukur yangdapat dipakai untuk mengukur data :
-      pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur pengetahuan (dayamengingat)
-      pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur pengertian
-      pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur kemampuan memecahkan masalah
-      rating scale untuk mengukur ketrampilan atau kegiatan-kegiatan praktek
-      skala sikap
-      skala minat.
Membuat alat pengukur/instrumen evaluasi harus memenuhi persyaratan alat ukur
1.    Kesahihan (validity)
Sahih, bila alat ukur yang digunakan sesuai dengan obyek yang hendak diukur
a.    alat ukur perubahan perilaku sikap, pengetahuan dan ketrampilan
b.    alat ukur harus sahih untuk mengukur ’subyek materi” yang disuluhkan.
2.    Keterandalan (reliability)
Kemampuan alat ukur, dapat digunakan orang lain dan memperoleh hasil yang sama dalam situasi dan kondisiapapun.
3.    Obyektivitas
Alat ukur harus obyektif kongkrit, jelas, hanya memiliki satu interpretasi untuk menganalisis.
4.    Praktis (practicability)
Mudah digunakan efektif untuk bahan pengukuran dan bersifat efektif untuk menganalisis.
5.    Sederhana (simple)
Tidak terlalu rumit/kompleks sehingga mudah di mengerti.
Alat pengukur evaluasi penyuluhan pertanian dapat berupa:
a.    Pertanyaan untuk mengukur pengetahuan
Pertanyaan untuk mengukur tahu atau tidak tahu dan mengetahui atau tidak mengetahui dengan seperangkat pertanyaan yang cukup pendek,
b.    Pertanyaan untuk mengukur pengertian
Pengertian lebih luas atau mendalam dari pengetahuan, pengertian mengacu pada kemampuan intelektualitas seseorang.
c.    Pertanyaan untuk mengukur kemampuan untuk memecahkan masalah
Pertanyaan untuk mengukur kemampuan lebih mendalam dibanding pengertian atau pengetahuan penerapan prinsip-prinsip yang telah dikuasai, dapat menggunakan pengertian-pengertian sendiri.
d.    Skala nilai atau ratingscale untuk mengukur keterampilan, dimensi keterampilan: kekuatan, kecepatan, ketepatan, keseimbangan dan keharmonisan.
Jadi untuk mengukur skala nilai atau rating scale untuk mengukur ketrampilan harus melakukan kegiatan sebagai berikut:
   menentukan dimensi dari ketrampilan yang akan diukur, terdiri dari 1 dimensi atau lebih
-    menetapkan standar dari tiap dimensi yang telah ditentukan
-    membuat kriteriadari tiap dimensi yang telah ditentukan berdasarkan standar yang telah ditetapkan.
e.    Skala sikap
Sikap (attitude) adalah kecenderungan untuk berbuat jika sudah berbuat menjadi perilaku (Behavior),  merupakan manifestasi dari perilaku.  Evaluasi terhadap sikap petani apakah menerima inovasi atau menolaknya ini berhubungan dengan strategi penyuluhan pertanian.
Alat ukur untuk mengukur sikap antara lain:
1.      Skala likert :
Untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang, tentang inovasi pertanian yang direkomendasikan. Inovasi pertanian yang akan dievaluasi dijabarkan menjadi unsur-unsur. Komponen-komponen yang dapat diukur, dan dijadikan titik tolak untuk menyusun instrumen. Instrumen berupa butir-butir pertanyaan yang akan dijawab oleh responden


Jawaban responden merupakan gradasi yang bergerak sangat positif sampai sangat negatif dapat berupa kata-kata seperti :
a. sangat setuju, b. Setuju, c.  ragu-ragu, d. tidak setuju, e. sangat tidak setuju;
Besarnya skor tergantung pernyataan atau pertanyaan apakah mendukung (favorable) atau  tidak mendukung (un favorable)
2.      Skala Gutman
Skala Gutman kelebihannya didapatkan jawaban responden secara tegas yaitu dapat berupa: ya atau tidak; benar atau salah, dsb

3.      Semantik Differential
Skala tersusun dalam garis kontinum, dengan jawaban positif di sebalah kiri dan negatif di sebelah kanan,
-     Skala  semantik defferential, untuk mengukur sikap atau karakter tertentu yang dimiliki seseorang terhadap obyek tertentu
-     Responden dapat memberikan jawaban pada rentang positif atau negatif tergantung persepsi mereka terhadap hal yang dinilai.
4.    Skala Nilai/Rating scale
Data diperoleh kuatitatif,  responden langsung menjawab/memilih satu angka dari alternatif yang ada.
f).    Skala Minat
Minat merupakan kecenderungan seseorang untuk menyukai sesuatu hal, dibandingkan dengan hal yang lain, misalnya: petani lebih berminat menanam padi IR 64 dibanding IR 36.
Minat dapat diukur, karena minat dapat diekspresikan/dimanifestasikan, petani berminat menanam padi IR 64 , maka ia akan berusaha aktif mencari benih tersebut.
Skala minat dapat berupa:
1.    Cheek list, yaitu dengan cara meminta mereka memilih hal/kegiatan yang mereka sukai
2.    Rangking/peringkat, yaitu meminta mereka menyusun rangking tentang kegiatan yang akan dievaluasi dari yang paling disukai sampai yang paling tidak disukai.
g).   Free Response Tecnique (FRT)
FRT yaitu alat ukur untuk mendapatkan pendapat petani  (jawaban uraian/essay). FRT ini paling mudah dibuat, tapi paling sulit dibuattabulasi.
h).   Tingkat Adopsi
Adopsi merupakan tingkat kemampuan ahli , dan ini yang kita tuntut/target kita dalam penyuluhan pertanian, dan ini yang membedakan dengan yang bukan penyuluhan. Penyuluhan sasarannya sampai pada mengadopsi, yaitu menerapkan inovasi yang disuluhkan, artinya petani secara tetap melaksanakan /mempratekkan inovasi yang disuluhkan terseburt.

4)    Menarik sampel (sampling) dan melakukan pengumpulan data
Ada beberapa macam cara menarik sampel, tergantung tujuan dan keadaan populasinya, tetapi yang perlu diperhatikan sample hendaknya benar-benar menggambarkan /mewakili populasi yang dievaluasi.
Sampel dalam evaluasi penyuluhan pertanian mengacu pada keterwakilan dari petani/kelompoktani yang merupakan sasaran penyuluhan. Tidak dapat dipastikan berapa jumlah sampelnya secara tepat, tetapi prinsipnya sampel tersebut mewakili populasi (reprensentatif) petani/kelompok tani yang menerima penyuluhan.
 
5)    Melakukan analisis dan interpretasi data
Proses ini merupakan langkah akhir dalam evaluasi, cengan cara :
a.    lakukan cleaning data dengan cara editing di lapangan, hapuskan data yang “nyleneh” (out lier)
b.    lakukan coding, pemberian kode untuk memudahkan pada saat memasukan data
c.    lakukan tabulasi (tally,sheet, tabulasi sheet).
Analisis/interpretasi data dapat dilakukan dengan cara :
1.    presentase
2.    deskriptif (mean, modus, median, rerata, Standart Deviasi)
3.    statistik inferensial
Analisa data ini tergantung tujuan evaluasi dan kesimpulan yang akan diambil  serta pertimbangan-pertimbangan yang akan dihasilkan. Dalam melakukan pengolahan data dapat memanfaatkan alat komputasi seperti Program Excel, Program SPSS, atau dihitung secara manual dengan kalkulator.
Dalam interprestasi hasil evaluasi yang perlu dipahami adalah mengapa tujuan penyuluhan tidak tercapai, tidak sesuai target, faktor-faktor-faktor apa saja yang menghambat dan apa yang memperlancar, serta bagaimana solusinya/saran perbaikannya pada waktu yang akan datang. Hasil evaluasi ini bermanfaat untuk perbaikan program yang akan datang datang dan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan oleh pembuat kebijakan dibidang penyuluhan/pembangunan pertanian.

Jika susah untuk COPAS tulisan diatas, silahkan download DISINI 

Sumber : 5infopetani

7 komentar:

  1. mantap abang saya sangat membutuhkan

    BalasHapus
  2. Mantap Kak....
    Bermanfaat sekali buat kami yang sementara melaksanakan PKL III (Evaluasi Penyuluha Pertanian)...
    terimakasi Kak......

    BalasHapus
  3. dafpusnya gak dimasukin ka?dipertanyakan ni kebenarannya

    BalasHapus