Serangan Hama pada tanaman padi dibagi dalam 4 fase yaitu :
a. Pada Fase Persemaian
1. Wereng Coklat (Nilaparvata
lugens). Hama ini dapat menyebabkan tanaman padi mati kering dan
tampak seperti terbakar atau puso, serta dapat menularkan beberapa jenis
penyakit. Tanaman padi yang rentan terserang wereng coklat adalah tanaman padi
yang dipupuk dengan unsur N terlalu tinggi dan jarak tanam yang merupakan
kondisi yang disenangi wereng coklat.
2. Wereng Hijau (Nephotettix virescens).
Hama wereng hijau merupakan hama penyebar (vector) virus tungro yang
menyebabkan penyakit tungro. Fase pertumbuhan padi yang rentan serangan wereng
hijau adalah saat fase persemaian sampai pembentukan anakan maksimum, yaitu
umur ± 30 hari setelah tanam.
3. Hama Putih Palsu (Chanaphalocrosis medinalis).
Hama putih palsu menyerang bagian daun tanaman padi, larva akan memakan
jaringan hijau daun dari dalam lipatan daun meninggalkan permukaan bawah daun
yang berwarna putih. Tanda pertama adanya infestasi adalah kehadiran ngengat di
sawah. Ngengat berwarna kuning coklat, pada bagian sayap depan ada tanda pita
hitam sebanyak tiga buah yang garisnya lengkap atau terputus. Pada
saat beristirahat, ngengat berbentuk segitiga.
4. Tikus Sawah(Rattus argentiventer). Tikus merusak tanaman pada
semua fase pertumbuhan dan dapat menyebabkan kerusakan besar apabila tikus
menyerang pada saat primodia. Tikus akan memotong titik tumbuh atau memotong
pangkal batang untuk memakan bulir gabah. Tikus menyerang pada malam hari dan
pada siang hari tikus bersembunyi di lubang pada tanggul irigasi, pematang
sawah, pekarangan, semak atau gulma.
5. Keong Mas (Pomacea canaliculata).
Keong mas merusak tanaman dengan cara memarut jaringan tanaman dan memakannya,
menyebabkan adanya bibit yang hilang per tanaman. Waktu kritis untuk
mengendalikan serangan keong mas adalah pada saat 10 hst atau 21 hari setelah
sebar benih (benih basah).
Gambar : Serangan hama berdasarkan
stadia pertumbuhan padi
b. Pada fase vegetatif
1.
Penggerek Batang (Tryporiza sp.). Adalah
hama yang menimbulkan kerusakan dan menurunkan hasil panen secara nyata.
Serangan yang terjadi pada fase vegetatif, daun tengah atau pucuk tanaman mati
karena titik tumbuh dimakan larva penggerek batang. Pucuk tanaman padi yang
mati akan berwarna coklat dan mudah dicabut (gejala ini biasa disebut Sundep).
Apabila serangan terjadi pada fase generatif, larva penggerek batang akan
memakan pangkal batang tanaman padi tempat malai berada. Malai akan mati,
berwarna abu-abu dan bulirnya kosong/hampa. Malai mudah dicabutdan pada pangkal
batang terdapat bekas gerekan larva penggerek batang (gejala ini biasa disebut
Beluk).
2. Wereng Hijau (Nephotettix
virescens). Hama wereng hijau merupakan hama penyebar (vector)
virus tungro yang menyebabkan penyakit tungro. Fase pertumbuhan padi yang
rentan serangan wereng hijau adalah saat fase persemaian sampai pembentukan anakan
maksimum, yaitu umur ± 30 hari setelah tanam.
3. Hama Ganjur (Pachydiplosis
oryzae). Stadia tanaman padi yang rentan terhadap serangan hama
ganjur adalah mulai dipersemaian sampai pada pembentukan malai. Gejala serangan
ganjur adalah daun padi akan menggulung seperti daun bawang, sehingga tanaman
yang terserang tidak dapat menghasilkan malai.
4. Keong Mas (Pomacea canaliculata).
Keong mas merusak tanaman dengan cara memarut jaringan tanaman dan memakannya,
menyebabkan adanya bibit yang hilang per tanaman. Waktu kritis untuk
mengendalikan serangan keong mas adalah pada saat 10 hst atau 21 hari setelah
sebar benih (benih basah).
c. Pada
fase generatif
1. Wereng Coklat (Nilaparvata
lugens). Hama ini dapat menyebabkan tanaman padi mati kering dan
tampak seperti terbakar atau puso, serta dapat menularkan beberapa jenis
penyakit. Tanaman padi yang rentan terserang wereng coklat adalah tanaman padi
yang dipupuk dengan unsur N terlalu tinggi dan jarak tanam yang merupakan
kondisi yang disenangi wereng coklat. Hama wereng coklat menyerang tanaman pada
mulai dari pembibitan hingga fase masak susu. Gejala serangan adalah
terdapatnya imago wereng coklat pada tanaman dan menghisap cairan tanaman pada
pangkal batang, kemudian tanaman menjadi menguning dan mengering.
2. Wereng Hijau (Nephotettix
virescens). Hama wereng hijau merupakan hama penyebar (vector)
virus tungro yang menyebabkan penyakit tungro. Fase pertumbuhan padi yang
rentan serangan wereng hijau adalah saat fase persemaian sampai pembentukan
anakan maksimum, yaitu umur ± 30 hari setelah tanam. Gejala kerusakan yang
ditimbulkan adalah tanaman kerdil, anakan berkurang, daun berubah menjadi
kuning sampai kuning oranye.
3. Penggerek Batang (Tryporiza
sp.). Adalah hama yang menimbulkan kerusakan dan menurunkan hasil
panen secara nyata. Serangan yang terjadi pada fase vegetatif, daun tengah atau
pucuk tanaman mati karena titik tumbuh dimakan larva penggerek batang. Pucuk
tanaman padi yang mati akan berwarna coklat dan mudah dicabut (gejala ini biasa
disebut Sundep).Apabila serangan terjadi pada fase generatif, larva penggerek
batang akan memakan pangkal batang tanaman padi tempat malai berada. Malai akan
mati, berwarna abu-abu dan bulirnya kosong/hampa. Malai mudah dicabutdan pada
pangkal batang terdapat bekas gerekan larva penggerek batang (gejala ini biasa
disebut Beluk).
4. Walang Sangit (Leptocorixa
acuta). Walang sangit merupakan hama yang menghisap cairan bulir
pada fase masak susu. Kerusakan yang ditimbulkan walang sangit menyebabkan
beras berubah warna, mengapur serta hampa. Hal ini dikarenakan walang sangit
menghisap cairan dalam bulir padi. Fase tanaman padi yang rentan terserang hama
walang sangit adalah saat tanaman padi mulai keluar malai sampai fase masak
susu.
5. Hama Ganjur (Pachydiplosis
oryzae). Stadia tanaman padi yang rentan terhadap serangan hama
ganjur adalah mulai dipersemaian sampai pada pembentukan malai. Gejala serangan
ganjur adalah daun padi akan menggulung seperti daun bawang, sehingga tanaman
yang terserang tidak dapat menghasilkan malai.
6. Ulat Grayak (Armyworm).
Hama ulat grayak menyerang tanaman dengan memakan daun dan hanya meninggalkan
tulang daun dan batang. Larva ulat grayak menyerang tanaman padi sejak di
persemaian sampai fase pengisian. Serangan akan parah saat musim kemarau dan
tanaman kekurangan air.
7. Hama Putih Palsu (Chanaphalocrosis
medinalis). Hama putih palsu menyerang bagian daun tanaman padi,
larva akan memakan jaringan hijau daun dari dalam lipatan daun meninggalkan
permukaan bawah daun yang berwarna putih. Tanda pertama adanya infestasi adalah
kehadiran ngengat di sawah. Ngengat berwarna kuning coklat, pada bagian sayap
depan ada tanda pita hitam sebanyak tiga buah yang garisnya lengkap atau
terputus. Pada saat beristirahat, ngengat berbentuk
segitiga.
8. Tikus Sawah (Rattus argentiventer). Tikus merusak tanaman pada semua fase pertumbuhan dan
dapat menyebabkan kerusakan besar apabila tikus menyerang pada saat primodia.
Tikus akan memotong titik tumbuh atau memotong pangkal batang untuk memakan
bulir gabah.
Tikus
menyerang pada malam hari dan pada siang hari tikus bersembunyi di lubang pada
tanggul irigasi, pematang sawah, pekarangan, semak atau gulma.
9. Keong Mas (Pomacea canaliculata).
Keong mas merusak tanaman dengan cara memarut jaringan tanaman dan memakannya,
menyebabkan adanya bibit yang hilang per tanaman. Waktu kritis untuk
mengendalikan serangan keong mas adalah pada saat 10 hst atau 21 hari setelah
sebar benih (benih basah).
d. Pada Fase Pemasakan
1. Walang Sangit (Leptocorixa
acuta). Walang sangit merupakan hama yang menghisap cairan bulir
pada fase masak susu. Kerusakan yang ditimbulkan walang sangit menyebabkan
beras berubah warna, mengapur serta hampa. Hal ini dikarenakan walang sangit
menghisap cairan dalam bulir padi. Fase tanaman padi yang rentan terserang hama
walang sangit adalah saat tanaman padi mulai keluar malai sampai fase masak
susu.
2. Tikus Sawah (Rattus argentiventer). Tikus merusak tanaman pada semua fase pertumbuhan dan
dapat menyebabkan kerusakan besar apabila tikus menyerang pada saat primodia.
Tikus akan memotong titik tumbuh atau memotong pangkal batang untuk memakan
bulir gabah.
Tikus
menyerang pada malam hari dan pada siang hari tikus bersembunyi di lubang pada
tanggul irigasi, pematang sawah, pekarangan, semak atau gulma.
3. Burung (Lonchura spp.).
Burung menyerang tanaman pada fase masak susu sampai padi dipanen. Burung akan
memakan langsung bulir padi yang sedang menguning sehingga menyebabkan
kehilangan hasil secara langsung. Selain itu burung juga
mengakibatkan patahnya malai padi.
0 komentar:
Posting Komentar