Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Dokumentasi Kegiatan di STPP Malang

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan III di Desa Sutojayan Kec. Pakisaji, Malang Tahun 2015

Dokumentasi Kegiatan di STPP Malang

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan III di Desa Sutojayan Kec. Pakisaji, Malang Tahun 2015

Dokumentasi Kegiatan di STPP Malang

Foto bareng setelah menanam padi pada kegiatan praktek Kaji Tindak mata kuliah Metode Penyuluhan II

Dokumentasi Kegiatan di STPP Malang

Kegiatan Fieldtrip di desa Pujon sebelum melanjutkan perjalanan ke Jogjakarta

Dokumentasi Kegiatan di STPP Malang

Pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan II di Kecamatan Singosari, Malang, Jawa Timur

Dokumentasi Kegiatan di STPP Malang

Pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan II di Kecamatan Singosari, Malang, Jawa Timur

Dokumentasi Kegiatan di STPP Malang

Kegiatan Magang penyuluhan di desa Girimoyo, Singosari Malang Tahun 2013

Dokumentasi Kegiatan di STPP Malang

Kegiatan PKL III di Desa Sutojayan Kec. Pakisaji, Malang Tahun 2015

Dokumentasi Kegiatan di STPP Malang

Kegiatan PKL III di Desa Sutojayan Kec. Pakisaji, Malang Tahun 2015

Dokumentasi Kegiatan di STPP Malang

Kegiatan PKL III di Desa Sutojayan Kec. Pakisaji, Malang Tahun 2015

Kamis, 24 April 2014

Pola Tanam Padi Spesifik Lokalita


A.  Pengertian Pola Tanam
Pola tanam adalah pergiliran tanam setahun dengan tanaman sejenis atau tanaman lain pada agroekosistem tertentu yang disesuaikan dengan potensi komoditas, kondisi lingkungan dan sumberdaya tersedia.

B.  Tujuan Penerapan Pola Tanam.
Adapun tujuan penerapan pengaturan pola tanam adalah sebagai berikut :
1.  Memaksimalkan pemanfaatan lahan,
Umumnya tanaman padi dan palawija berumur pendek yaitu berkisar 80-125 hari sehingga dalam kurun waktu satu tahun, lahan dapat ditanami lebih dari sekali. Bila kondisi memungkinkan yakni irigasi cukup sisa waktu yang cukup panjang sebaiknya dimanfaatkan untuk tanaman potensial. Tanaman yang dianjurkan setelah padi adalah palawija berupa kacang-kacangan karena tanaman ini dapat meningkatkan kesuburan tanah untuk tanaman berikutnya. 
2.  Memutus siklus hama dan penyakit,
Dalam penerapan pola tanam dianjurkan untuk melakukan pergiliran tanaman dengan tanaman tidak sejenis, strategi ini sangat penting untuk memutus siklus kehidupan hama penyakit. Penanaman tanaman sejenis secara berturut-turut sepanjang tahun berarti menyediakan media dan makanan untuk berkembangnya hama penyakit. Bila kondisi ini berlangsung dalam kurun waktu panjang dapat menyebabkan suatau wilayah menjadi lingkungan endemis hama/penyakit.
3.  Menciptakan suasana lingkungan optimal untuk pertumbuahan tanaman,
Pola tanam dengan pergiliran tanaman padi dengan tanaman palawija berarti menciptakan pergiliran suasana dari basah menjadi kering. Kondisi kering menyebabkan meningkatnya suplai oksigen kedalam tanah yang sangat penting untuk kehidupan mikroba aeroob yang berfungsi mendekomposisi bahan organik. Kondisi kering bermanfaat untuk mengeliminasi asam sulfida dan oksida besi yang dapat meracuni tanaman padi.

C.  Pola tanam yang umum di sawah irigasi
Pola tanam yang umum dilakukan disawah irigasi :
<![if !supportLists]>1.   <![endif]>Padi-Padi-Palawija,
Pola tanam yang dianjurkan karena diharapkan dapat memutus siklus hama penyakit dan menciptakan kondisi kering selama semusim untuk memulihkan keseimbangan unsur hara dan menciptakan kesempatan untuk berlangsungnya perombakan (dekomposisi) bahan organik oleh mikroba aerob.
<![if !supportLists]>2.   <![endif]>Padi-Palawija-Bero,
Pola tanam yang meluas diterapkan di agroekosistem sawah tadah hujan, pada pola tanam ini palawija hanya memanfaatkan air hujan dipenghujung musim hujan. Kondisi bero selama semusim berpengaruh baik pada pemulihan kesuburan dan memperbaiki kondisi fisik tanah.
<![if !supportLists]>3.   <![endif]>Padi-Padi-Padi,
Pola tanam yang dominan diterapkan di sawah irigasi yang ketersediaan airnya berlebih sepanjang tahun sehingga tidak sesuai untuk tanaman non padi. Penerapan pola tanam ini harus diperkuat dengan antisipasi terhadap serangan OPT dengan  pemantauan intensif. Bila terjadi penyimpangan iklim khususnya Lanina penanaman padi tiga kali berturut-turut tidak dianjurkan karena hujan yang terus menerus akan meningkatkan populasi hama tertentu dan memperluas sebaran penyakit yang disebabkan jamur.



0 komentar:

Posting Komentar