Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Dokumentasi Kegiatan di STPP Malang

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan III di Desa Sutojayan Kec. Pakisaji, Malang Tahun 2015

Dokumentasi Kegiatan di STPP Malang

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan III di Desa Sutojayan Kec. Pakisaji, Malang Tahun 2015

Dokumentasi Kegiatan di STPP Malang

Foto bareng setelah menanam padi pada kegiatan praktek Kaji Tindak mata kuliah Metode Penyuluhan II

Dokumentasi Kegiatan di STPP Malang

Kegiatan Fieldtrip di desa Pujon sebelum melanjutkan perjalanan ke Jogjakarta

Dokumentasi Kegiatan di STPP Malang

Pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan II di Kecamatan Singosari, Malang, Jawa Timur

Dokumentasi Kegiatan di STPP Malang

Pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan II di Kecamatan Singosari, Malang, Jawa Timur

Dokumentasi Kegiatan di STPP Malang

Kegiatan Magang penyuluhan di desa Girimoyo, Singosari Malang Tahun 2013

Dokumentasi Kegiatan di STPP Malang

Kegiatan PKL III di Desa Sutojayan Kec. Pakisaji, Malang Tahun 2015

Dokumentasi Kegiatan di STPP Malang

Kegiatan PKL III di Desa Sutojayan Kec. Pakisaji, Malang Tahun 2015

Dokumentasi Kegiatan di STPP Malang

Kegiatan PKL III di Desa Sutojayan Kec. Pakisaji, Malang Tahun 2015

Minggu, 27 April 2014

Panen dan Pasca Panen Padi

Menurut Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Hortikultura (1999) tujuan pemanenan padi adalah untuk mendapatkan gabah dari lapangan pada tingkat kematangan optimal, mencegah kerusakan dan kehilangan hasil seminimal mungkin.Pemanenan padi tidak akan menguntungkan dan memuaskan jika prosesnya dilakukan   dengan cara yang kurang benar dan pada umur panen yang tidak tepat. Cara panen yang tidak baik akan menurunkan kehilangan hasil secara kuantitatif, Sedang saat panen yang tepat akan menentukan kualitas gabah dan beras. Panen harus dilakukan bila bulir padi sudah cukup dianggap masak. Panen yang kurang tepat dapat menurunkan kualitas dari gabah maupun beras.
Dalam rangka panen perlu diketahui fase-fase pemasakan bulir padi, penentuan saat panen dan alat untuk panen.
Proses pemasakan bulir padi terdapat 4 stadia masak:.
1.      Stadia masak susu
Tanda-tandanya adalah : tanaman padi masih berwarna hijau tetapi malai-malainya  sudah  terkulai; ruas batang bawah kelihatan kuning; gabah bila dipijit dengan kuku keluar cairan seperti susu; stadia masak susu terjadi pada saat 10 hari setelah fase berbunga merata.
2.      Stadia masak kuning
Tanda-tandanya; seluruh tanaman tampak kuning; dari semua bagian tanaman, hanya bulu-bulu sebelah atas yang masih hijau; isi gabah sudah keras, tetapi mudah    pecah dengan kuku; stadia masak kuning terjadi 7 hari setelah stadia masak susu.
3.      Stadia masak penuh
Tanda-tandanya; buku-buku sebelah atas berwarna kuning sedang batang-batang  mulai kering; isi gabah tidak dapat/sukar dipecahkan; pada varietas-varietas yang mudah rontok stadia ini belum terjadi kerontokan; stadia masak penuh terjadi 7 hari setelah stadia masak kuning.
4.      Stadia masak mati
Tanda-tandanya: isi gabah keras dan kering; varietas yang mudah rontok pada stadia ini sudah mulai rontok; stadia masak mati terjadi 6 hari setelah masak penuh. Saat panen untuk gabah konsumsi sebaiknya dilakukan pada stadia masak kuning sedang gabah untuk benih, dipanen pada stadia masak penuh.
Adapun Tanda-tanda padi siap panen adalah:
a.         95 % gabah sudah menguning dan daun bendera telah mengering
b.        Umur optimal malai 30 – 35 hari terhitung sejak hari sesudah berbunga (HSB)
c.         Kadar air berkisar 21 – 26 %
d.        Kerontokan gabah sekitar 16 – 30 % (Cara mengukurnya dengan meremas malai dengan tangan).

A.  Cara Panen
Cara panen padi tergantung kepada alat perontok yang digunakan.
-        Ani-ani umumnya digunakan petani untuk memanen padi lokal yang tahan rontok dan tanaman padi berpostur tinggi dengan cara memotong pada tangkainya.
-        Cara panen padi varietas unggul baru dengan sabit dapat dilakukan dengan cara potong atas, potong tengah atau potong bawah tergantung cara perontokannya.
-        Cara panen dengan potong bawah, umumnya dilakukan bila perontokannya dengan cara dibanting/digebot atau menggunakan pedal thresher. 
-        Panen padi dengan cara potong atas atau potong tengah bila dilakukan perontokannya menggunakan mesin perontok.
Gambar. Panen padi menggunakan sabit


Gambar. Panen padi menggunakan ani-ani

B.   Perontokan Padi
Perontokan padi merupakan tahapan pasca panen padi setelah pemotongan atau memanen. Tujuan tahapan ini adalah melepaskan bulir-bulir gabah dari malainya. Pada saat dilakukan perontokan gabah ada beberapa hal yang perlu dilakukan yakni:
1.  Pelaksanaan perontokan harus dilakukan sesegera mungkin setelah panen.
2.  Untuk menghindari banyaknya gabah yang tercecer sebaiknya digunakan alas,  untuk alas dapat dipakai plastic, anyaman bambu atau tikar.
Menurut Agus Andoko, 2002, setelah padi dipanen gabah harus segera dirontokkan malainya. Tempat perontokan dapat dilakukan di lahan atau di halaman rumah. Perontokan ini dapat dilakukan dengan tenaga manusia atau dengan alat mesin. Perontokan padi merupakan salah satu tahapan pasca panen yang memberikan kontribusi cukup berarti bagi kehilangan hasil dan mutu padi secara keseluruhan, untuk itu diperlukan suatu usaha mencari alternative perontokan yang tepat sehingga hasil perontokan padi menghasilkan gabah bermutu dan kehilangan hasil yang kecil.
Berdasarkan hasil penelitian BPS ternyata besarnya kehilangan hasil selama perontokan dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain varietas padi, alat atau cara perontokan dan alas perontokan, tempat perontokan serta pelaku prontokan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:


Tabel.  Pengaruh beberapa cara dan alat perontokan terhadap tingkat kehilangan hasil
No
Kegiatan-kegiatan
Tingkat Kehilangan hasil
1
Iles/injak-injak
3,99 %
2
Pukul/geding
4,54 %
3
Banting/gebat tanpa tirai
6,4 – 12,3 %
4
Banting/gebat dengan tirai
4,45 – 5,06 %
5
Pedal Tresher
Belum ada data
6

Power Tresher
-       TH-6-quick 1
-       TH-6-quick 2
Modifikasi TH-6-Aceh 1
Modifikasi TH-6-Aceh 2

0,84 %
1,54 %
0,34 %
0,64 %


Perontokan padi dapat dilakukan secara manual maupun dengan mesin, sedangkan. Cara perontokan padi yaitu (1) diiles/diinjak, (2) pukul (gedig), (3) banting (gebot), (4) pedal tresher/ mesin perontok.
Perontokan padi dapat dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut:
1.   Cara perontokan dengan diinjak-injak/diiles
Untuk pekerjaan ini harus disediakan terlebih dahulu alas tikar (tikar atau lembar anyaman bambu), tempatkan potongan-potongan tangkai gabah diatasnya.
Selanjutnya diinjek-injak (diiles) sehingga gabah-gabah terlepas dari tangkainya,  tangkai kemudian dipisahkan dari gabahnya. Dapat juga dibuat meja pengiles dengan ukuran panjang 2 meter, lebar 1 meter, bagian atasnya diberi lubang-lubang dan sisinya agak ditinggikan untuk menahan gabah berjatuhan ke bawah sampai  dibawah meja disiapkan tikar atau lembar anyaman bambu sebagai penampung  gabah-gabah yang berjatuhan melalui lubang-lubang tadi.
Potongan-potongan cabang padi ditempatkan di atas meja, lalu diinjak-injak atau digiles sehingga gabah terlepas dan jatuh kebawah melalui lubang-lubang meja, dengan cara demikian sekaligus dapat dipisahkan antara gabah-gabah dengan jerami/batang padi.
2.   Cara perontokan dengan dipukul dan dibanting
Untuk pekerjaan perontokan dengan dipukul dan dibanting selain diberi pengalas tikar atau lembar anyaman bambu, sekeliling alas itu dikelilingi lembaran plastic atau tikar. Dengan demikian pada waktu pembantingan atau dipukulkan, jarang sekali bulir-bulir gabah yang akan terlempar keluar pembatas, sehingga kehilangan gabah dapat ditekan/dicegah.

 Gambar. Perontokkan padi dengan cara dibanting (benar)
 Gambar. Perontokkan padi dgn cara dibanting (salah)


3.   Cara perontokan dengan menggunakan Mesin Tresher
Perontokan dengan tresher merupakan perontokan yang dilakukan secara  Mekanis.  Tresher dapat berupa tresher yang digerakkan dengan tenaga manusia dan digerakkan dengan tenaga listrik atau combine. Dengan cara ini dapat mengurangi kehilangan hasil dan meningkatkan mutu gabah dan tidak merusak gabah jika digunakan untuk benih.
Setelah gabah dirontokan segera dilakukan pembersihan untuk menghilangkan benda asing, bulir hampa (kosong) dan kotoran lainnya sehingga dapat memperpanjang daya simpan, juga mempertinggi efisiensi pengolahan hasil serta harga penjualan.
Cara yang lainnya digunakan untuk membersihkan adalah mengayak atau menampi

 Gambar. Perontokkan padi menggunakan Power Tresher
Gambar. Perontokkan padi menggunakan Pedal Presher



C.   Pengangkutan Gabah
Menurut A.G Karta Sapoetra, 1994, yang dimaksud dengan pengangkutan gabah disini adalah pengangkutan gabah dari sawah ke tempat prosesing atau ke rumah,  dalam pengangkutan ini sering pula terjadi kehilangan. Pengangkutan dapat dilakukan dengan cara dipikul oleh tenaga manusia, dengan gerobak, truk atau trailer. Biasanya sebelum diangkut, gabah-gabah dimasukkan kedalam karung, cara demikian selain untuk mencegah tercecernya gabah di perjalanan, juga untuk menekan biaya pengangkutan.
Menurut Y.T Prasetyo, 2002, proses pengangkutan gabah dapat terjadi pada semua tahapan panen atau pasca panen. Dari petak-petak panen, gabah yang belum dirontokkan dibawa ke tempat perontokan kemudian ke tepi jalan terus ke rumah atau tempat pengeringan. Pada proses pengangkutan ini kehilangan gabah diusahakan seminimal mungkin, hal ini sangat tergantung pada wadah yang digunakan, cara mengangkut serta alat angkut yang dipakai.

D.   Pengeringan Gabah
Kegiatan pengeringan merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam usaha mempertahankan mutu gabah. Kadar air gabah yang baru dipanen berkisar antara 20 – 25 %, sehingga perlu diturunkan kadar airnya dengan cara pengeringan sampai gabah  mencapai kadar air maksimum 14 %.
Tujuan pengeringan adalah agar gabah tidak mudah rusak sewaktu disimpan,
rendeman giling dan mutu tetap baik. Untuk mencapai tujuan tersebut sebaiknya pengeringan dilakukan segera setelah pemanenan dan perontokan untuk mencegah  butir kuning.
Pengeringan gabah umumnya dilakukan dengan memanfaatkan panas sinar matahari, tetapi jika panen terjadi musim hujan disarankan menggunakan alat pengering buatan seperti mesin pengering (drayer) atau silo pengering.
1.        Pengering dengan sinar matahari
Sebelum melakukan penjemuran dengan sinar matahari perlu diperhatikan bahwa tempat penjemuran bebas dari genangan air, terlindung dari gangguan unggas dan binatang lainnya. Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
a.    Penjemuran dilakukan ditempat yang leluasa menerima sinar matahari,  bebas dari genangan air, terlindung dari gangguan unggas dan binatang lainnya.
b.    Membuat lantai jemur dengan permukaan dari semen dan dibuat gelombang.
c.    Jika terjadi cuaca cerah penjemuran gabah sebaiknya dengan ketebalan 5 – 7 cm dan dibolak balik 1 – 2 jam sekali dengan menggunakan alat yang terbuat dari kayu atau bambu. Bila menggunakan alas jemur, jangan menggunakan terpal berbahan plastik karena dapat  mempengaruhi peningkatan kadar air.
d.   Waktu penjemuran dianjurkan mulai pukul 08.00 pagi sampai jam 16.00
e.    Jika pengeringan gabah dalam jumlah besar maka pada malam hari tetap dibiarkan diatas jemuran dengan cara digundukkan dan ditutupi dengan plastic, terpal, untuk menghindari hujan dan embun. Jika gabah-gabah yang dikeringkan dalam jumlah kecil, sebaiknya gabah diusahakan dalam ruangan dengan memakai alas tikar atau plastic.
Setelah dijemur selesai (pukul 16.00) gabah dapat dimasukkan ke karung dan  disimpan dalam ruangan jika volumenya tidak banyak. Namun jika volumenya besar  gabah dapat dibiarkan di luar, tetapi harus ditumpuk dan ditutupi dengan plastic agar tidak terkena embun dan hujan.
Dengan cara penjemuran seperti ini selama 2 – 3 hari pada cuaca baik akan diperoleh gabah dengan kadar air kurang lebih 14 %. Penjemuran yang terlalu lama  dapat berakibat gabah banyak yang pecah saat penggilingan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengeringan.
a.    Pengeringan dilakukan sesegera mungkin setelah perontokan
b.    Tempat pengeringan harus memperoleh penyinaran matahari serta bebas dari gangguan ayam atau unggas lainnya.
c.    Jika kondisi cuaca tidak memungkinkan untuk penjemuran, gabah dapat dipanaskan pada ruangan di dalam rumah. Untuk menggantikan panas dapat digunakan lampu petromaks atau sumber panas yang lain. Tebal hamparannya antara 2 – 3 cm dan pembalikan juga harus tetap dilakukan.
2.        Pengering dengan pengering buatan (drayer)
Pengeringan dengan drayer terutama digunakan apabila panen bersamaan dengan musim hujan, salah satu jenis drayer yang dapat mengeringkan biji-bijian termasuk gabah adalah pengering type KA-40. Drayer ini penggerakannya menggunakan tenaga listrik. Kapasitas baik pengeringan ini dapat mencapai 4 – 5 ton dengan waktu pengeringan sangat bervariasi tergantung kepada:
a.         Kondisi udara luar
b.         Kadar air awal bahan bijian.
c.         Tingkat kebersihan bahan bijian
d.        Suhu udara pengering yang dipilih
e.         Jenis serta varietas bahan bijian yang akan dikeringkan.
Rata-rata laju pengeringan 0,7 % per jam
Untuk menjaga dan meminimalkan kerusakan gabah dalam proses pengeringan, agar gabah yang dikeringkan merata, maka setiap 3 jam sekali dilakukan pembalikan, hal ini disebabkan oleh perbedaan suhu ruang bawah berkisar 40 – 41 derajat celcius dan setiap setengah jam dilakukan penyedotan udara  panas selama 10 menit. Untuk menurunkan kadar air dari 25,4 % ke kadar air 15 % memerlukan waktu 9 jam.
 

4 komentar:

  1. Buat teman-teman yang tidak bisa copy artikel, bisa copy artikel disini. Terima kasih sebelumnya. Just bantu Share ke teman-teman semua.
    https://www.scribd.com/doc/269107675/Panen-Dan-Proses-Pasca-Panen

    BalasHapus
  2. mas kok nggak bisa dicopas ya blognya ,,,,,, buat tugas nich ,,,,,

    BalasHapus
  3. Kami akan membantu Anda dalam pengajuan KTA dan KARTU KREDIT sehingga bisa disetujui, GRATIS tanpa dipungut biaya sama sekali.
    persyaratan untuk pengajuan KTA ialah
    KTP
    Kartu Kredit limit min 6 juta dan sudah berjalan 1 tahun
    pemakaian limit jangan di bawah 405 dan tidak ada keterlambatan pembayaran selama 6 bulan
    tidak terkena kredit macet baik di bank,leasing,bpr dan lembaga keuangan lain nya, dana cair 2-3 kali limit kartu kredit anda
    telp rumah atau saudara wajib telp kabel
    telp kabel kantor wajib
    NPWP
    Cover rekening tabungan
    persyaratan untuk pengajuan kartu kredit
    fc ktp
    npwp
    slip gaji min 3.5 juta perbulan
    telp rumah atau saudara wajib dan telp kabel kantor wajib
    khusus pengusaha wajib memiliki kartu kredit usia min 3 bulan
    dan segera email ke roolyutomo@gmail.com , setelah semua data dan dokumen kami terima, kami akan melakukan konfirmasi serta ferifikasi ulang, . Setelah semuanya lengkap dan semua nomor telepon bisa dihubungi, pengajuan Anda segera kami masukkan ke bagian proses. Proses KTA , membutuhkan waktu 14-20 hari kerja hari kerja. Proses akan semakin cepat, kalau semua nomor telepon bisa dihubungi. Aktifkan nomor telepon ketika proses berlangsung.
    Jaga Kartu Kredit yang menjadi referensi pengajuan KTA, selama proses berlangsusng, bayar dulu kartu kredit Anda sehingga masih tersisa limit 50%. Sabar, selama 7 hari, kartu kredit Anda jangan digunakan dulu.
    Jika pengajuan KTA disetujui, dana akan langsung ditransfer ke rekening bank Anda.
    Ajukan segera KTA Anda, kami akan membantu semasimal mungkin sehingga pengajuan Anda bisa disetujui. Demikian tentang kami,berkas aman 100% , alamat kantor di gedung bank anz pandanaran semoga bermanfaat untuk Anda.
    Anda juga bisa menghubungi kami melalui :
    Telepon/sms/wa/kakao/line
    GSM : 085600125176
    pin : 5CE06341
    email : roolyutomo@gmail.com
    Facebook : rooly utomo

    BalasHapus
  4. Artikel yang menarik.. harap kunjungi kembali ya bosku...

    Jangan lupa gabung di tempat kami ada banyak bonus menariknya bosku

    Alto123 AGEN JUDI TERPERCAYA

    AltoQQ JUDI POKER TERPERCAYA

    DAFTAR ALTOQQ

    BANDAR BOLA TERPERCAYA

    JUDI TOGEL ONLINE

    BalasHapus