A. Pengertian
Pupuk adalah
bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara tanaman yang jika diberikan ke
pertanaman dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman. Sedangkan
pemupukan adalah penambahan satu atau beberapa hara tanaman yang tersedia atau
dapat tersedia ke dalam tanah/tanaman untuk dan atau mempertahankan kesuburan
tanah yang ada yang ditujukan untuk mencapai hasil/produksi yang tinggi.
Terdapat 2 jenis pupuk yaitu pupuk anorganik (pupuk buatan) dan pupuk organik.
Untuk mendapatkan hasil gabah yang tinggi dengan tetap mempertahankan kesuburan
tanah,maka perlu dilakukan kombinasi pemupukan antara pupuk an organik dengan
pupuk organik. Keuntungan dari aplikasi kombinasi kedua jenis pupuk tersebut
adalah kekurangan sifat pupuk organik dipenuhi oleh pupuk an organik,
sebaliknya kekurangan dari pupuk an organik dipenuhi oleh pupuk organik. Terdapat 16 jenis unsur
hara yang diperlukan tanaman :
B.
Fungsi Unsur Pupuk
Bagi Tanaman
1.
Nitrogen (N)
a.
Peranan/fungsi
·
Bagian
terpenting dari asam-asam amino, asam nucleat, dan chlorophyll
· Mempercepat
pertumbuhan vegetatif (pembentukan anakan, tinggi tanaman, lebar daun), panjang
malai, jumlah gabah dsb
·
Meningkatkan
kadar protein tanaman
· Nitrogen
diambil tanaman dari larutan tanah dalan bentuk NO3- atau NH4+.
Tanaman padi umumnya mengambil N dalam bentuk NH4+
Dalam jaringan tanaman NH4+/NO3- diubah menjadi N-
Organik è asam amino è protein. Kebutuhan N tertinggi saat pembentukan
anakan sampai primordia bunga. Kebutuhan N optimum : 14,7 kg N per ton gabah
(40% berada di jerami). Tingkat efisiensi 68 kg gabah per kg N
b.
Gejala
defisiensi / kekurangan Nitrogen (N)
·
Tanaman
kerdil, daun kekuningan (klorosis) terutama daun tua
·
Anakan sedikit
dengan daun kecil-kecil
·
Jumlah gabah
sedikit
2.
Fosfor (P)
a.
Peranan /
fungsi
·
Bagian
terpenting dari ATP (adenosin phosphate) è energi kimia
berfungsi untuk menyimpan dan transfer energi dalam seluruh proses metabolisme
tanaman
·
Bagian utama
inti sel dan asam nucleat
·
Memperbanyak
anakan dan pertumbuhan akar
·
Mempercepat
pembungaan dan pemasakan
P diambil
tanaman dari larutan tanah dalam bentuk ion H2PO4-,
dan HPO42-, kebutuhan P optimum : 2,6 kg P per ton gabah
(> 30% berada di jerami), tingkat efisiensi 385 kg gabah per kg P
b.
Gejala
defisiensi/kekurangan fosfor (P)
·
Tanaman
kerdil, hijau gelap
·
Akar dan
anakan sedikit
·
Daun kecil,
hijau gelap, pendek
·
Jumlah anakan,
malai dan gabah per malai menurun
·
Sering timbul
warna keunguan pada pelepah daun / batang
·
Pemasakan
terlambat (terlebih pada pemupukan n tinggi)
·
Kehampaan
gabah tinggi
·
Respon
terhadap pemupukan N, rendah
c.
Sebab-sebab
terjadinya defisiensi P
·
Kadar P tanah
rendah
·
Pemupukan P
rendah
·
Efisiensi
pemupukan P rendah (fiksasi P oleh Al dan Fe pada lahan kering masam, atau
fiksasi P oleh Ca pada lahan kering alkalin) sehingga P kurang tersedia
·
Pengapuran
berlebihan pada lahan masam è fiksasi P oleh Ca
·
Pemupukan N
berlebihan, sedangkan pemupukan P rendah
d. Dimana terjadi defisiensi atau
kekurangan Fosfor (P)
·
Tanah berpasir
dengan bahan organik dan cadangan P rendah
·
Tanah masam di
lahan kering dimana fiksasi P tinggi seperti tanah Podsolik Merah Kuning
(Ultisols dan Oxisols)
·
Tanah sawah
yang telah terdegradasi
·
Tanah gambut,
tanah sulfat masam di daerah pasang surut
·
Tanah
alkaline, saline dengan pH > 7,5
3.
Kalium (K)
a.
Peranan/fungsi
·
Tranportasi
hasil-hasil asimilasi/proses fotosintesa di daun kebagian-bagian tanaman
lainnya (akar, tunas/anakan, biji/gabah)
·
Mengatur
tekanan osmose/turgor, memperkuat dinding sel
·
Aktivator
enzym pada seluruh proses metabolisme tanaman
·
Menunda
penuaan/ senesence daun
·
Meningkatkan
jumlah gabah bernas dan menurunkan kehampaan
K diambil
tanaman dari larutan tanah dalam bentuk K+. Kebutuhan optimum K : 14,5 kg K per
ton gabah (> 80% berada di jerami). Tingkat efisiensi : 69 kg gabah per kg K
b.
Gejala-gejala
defisiensi/kekurangan K
·
Pinggir daun
berwarna kuning kecoklatan disertai bercak warna jingga terutama pada daun tua
tanaman tumbuh kerdil dan daun-daun terkulai
·
Sering terjadi
rebah karena n/k ratio tinggi
·
Penuaan daun
lebih cepat (leaf senescence)
·
Kehampaan
gabah tinggi dan pengisian gabah tidak sempurna (banyak butir hijau)
·
Pertumbuhan
akar tidak sehat (banyak akar yang busuk karena kehilangan daya oksidasi,
sehingga jerapan hara terganggu)
·
Tanaman mudah
terserang penyakit seperti blast, sheath blight, bercak daun, terlebih
bila dipupuk N berlebihan
c.
Sebab-sebab
terjadinya defisiensi K
·
Kadar K tanah
rendah
·
Pemupukan K
kurang
·
Setiap panen,
jerami diangkut keluar bersama panen
·
Sumbangan K
dari air irigasi rendah
·
Efisiensi
pemupukan K rendah karena fiksasi K oleh mineral liat tipe 2:1 atau tanah
berpasir sehingga K tercuci kelapisan bawah karena K sangat mobil
·
Keadaan
lingkungan perakaran yang sangat reduktif
·
Ratio Ca/K
atau Mg/K yang tinggi dalam larutan tanah, sehingga Ca atau Mg menekan serapan
K
d.
Dimana terjadi
defisiensi Kalium (K)
·
Kadar K tanah
rendah
·
Tanah berpasir
dengan KTK rendah dan cadangan K rendah
·
Tanah- masam
yang telah terdegradasi lanjut
·
Tanah dimana
serapan K terhambat
·
Tanah sawah
dengan jenis mineral liat 2: 1 (montmorilonit) è fiksasi K oleh liat 2:1
·
Tanah dengan
(Ca + Mg)/K ratio dalam larutan tinggi
·
Tanah sawah
yang drainasenya buruk, serapan K terhambat oleh adanya Fe 2+,
asam-asam organik dan H2S.
0 komentar:
Posting Komentar