Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Dokumentasi Kegiatan di STPP Malang

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan III di Desa Sutojayan Kec. Pakisaji, Malang Tahun 2015

Dokumentasi Kegiatan di STPP Malang

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan III di Desa Sutojayan Kec. Pakisaji, Malang Tahun 2015

Dokumentasi Kegiatan di STPP Malang

Foto bareng setelah menanam padi pada kegiatan praktek Kaji Tindak mata kuliah Metode Penyuluhan II

Dokumentasi Kegiatan di STPP Malang

Kegiatan Fieldtrip di desa Pujon sebelum melanjutkan perjalanan ke Jogjakarta

Dokumentasi Kegiatan di STPP Malang

Pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan II di Kecamatan Singosari, Malang, Jawa Timur

Dokumentasi Kegiatan di STPP Malang

Pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan II di Kecamatan Singosari, Malang, Jawa Timur

Dokumentasi Kegiatan di STPP Malang

Kegiatan Magang penyuluhan di desa Girimoyo, Singosari Malang Tahun 2013

Dokumentasi Kegiatan di STPP Malang

Kegiatan PKL III di Desa Sutojayan Kec. Pakisaji, Malang Tahun 2015

Dokumentasi Kegiatan di STPP Malang

Kegiatan PKL III di Desa Sutojayan Kec. Pakisaji, Malang Tahun 2015

Dokumentasi Kegiatan di STPP Malang

Kegiatan PKL III di Desa Sutojayan Kec. Pakisaji, Malang Tahun 2015

Sabtu, 26 April 2014

Pupuk dan Pemupukan



A.  Pengertian
Pupuk adalah bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara tanaman yang jika diberikan ke pertanaman dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman. Sedangkan pemupukan adalah penambahan satu atau beberapa hara tanaman yang tersedia atau dapat tersedia ke dalam tanah/tanaman untuk dan atau mempertahankan kesuburan tanah yang ada yang ditujukan untuk mencapai hasil/produksi yang tinggi. Terdapat 2 jenis pupuk yaitu pupuk anorganik (pupuk buatan) dan pupuk organik. Untuk mendapatkan hasil gabah yang tinggi dengan tetap mempertahankan kesuburan tanah,maka perlu dilakukan kombinasi pemupukan antara pupuk an organik dengan pupuk organik. Keuntungan dari aplikasi kombinasi kedua jenis pupuk tersebut adalah kekurangan sifat pupuk organik dipenuhi oleh pupuk an organik, sebaliknya kekurangan dari pupuk an organik dipenuhi oleh pupuk organik. Terdapat 16 jenis unsur hara yang diperlukan tanaman : 





B.  Fungsi Unsur Pupuk Bagi Tanaman
1.      Nitrogen (N)
a.         Peranan/fungsi
·      Bagian terpenting dari asam-asam amino, asam nucleat, dan chlorophyll
·    Mempercepat pertumbuhan vegetatif (pembentukan anakan, tinggi tanaman, lebar daun), panjang malai, jumlah gabah dsb
·      Meningkatkan kadar protein tanaman
·    Nitrogen diambil tanaman dari larutan tanah dalan bentuk NO3- atau NH4+. Tanaman padi umumnya mengambil N dalam bentuk NH4+
Dalam jaringan tanaman NH4+/NO3- diubah menjadi N- Organik è asam amino è protein. Kebutuhan N tertinggi saat pembentukan anakan sampai primordia bunga. Kebutuhan N optimum :   14,7 kg N per ton  gabah  (40% berada di  jerami). Tingkat efisiensi 68 kg gabah per kg N
b.         Gejala defisiensi / kekurangan Nitrogen (N)
·      Tanaman kerdil, daun kekuningan (klorosis) terutama daun tua
·      Anakan sedikit dengan daun kecil-kecil
·      Jumlah gabah sedikit

2.      Fosfor (P)
a.         Peranan / fungsi
·      Bagian terpenting dari ATP (adenosin phosphate) è  energi kimia berfungsi untuk menyimpan dan transfer energi dalam seluruh proses metabolisme tanaman
·      Bagian utama inti sel dan asam nucleat
·      Memperbanyak anakan dan pertumbuhan akar
·      Mempercepat pembungaan dan pemasakan
P  diambil tanaman dari larutan tanah dalam bentuk ion H2PO4-, dan HPO42-, kebutuhan P optimum : 2,6 kg P per ton gabah (> 30% berada di jerami), tingkat efisiensi 385 kg gabah per kg P
b.      Gejala defisiensi/kekurangan fosfor (P)
·      Tanaman kerdil, hijau gelap
·      Akar dan anakan sedikit
·      Daun kecil, hijau gelap, pendek
·      Jumlah anakan, malai dan gabah per malai menurun
·      Sering timbul warna keunguan pada pelepah daun / batang
·      Pemasakan terlambat (terlebih pada pemupukan n tinggi)
·      Kehampaan gabah tinggi
·      Respon terhadap pemupukan N, rendah
c.      Sebab-sebab terjadinya defisiensi P
·      Kadar P tanah rendah
·      Pemupukan P rendah
·      Efisiensi pemupukan P rendah (fiksasi P oleh Al dan Fe pada lahan kering masam, atau fiksasi P oleh Ca pada lahan kering alkalin) sehingga P kurang tersedia
·      Pengapuran berlebihan pada lahan masam è fiksasi P oleh Ca
·      Pemupukan N berlebihan, sedangkan pemupukan P rendah
d.    Dimana terjadi defisiensi atau kekurangan Fosfor (P)
·      Tanah berpasir dengan bahan organik dan cadangan P rendah
·      Tanah masam di lahan kering dimana fiksasi P tinggi seperti tanah Podsolik Merah Kuning (Ultisols dan Oxisols)
·      Tanah sawah yang telah terdegradasi
·      Tanah gambut, tanah sulfat masam di daerah pasang surut
·      Tanah alkaline, saline dengan pH > 7,5

3.       Kalium (K)
a.       Peranan/fungsi
·      Tranportasi hasil-hasil asimilasi/proses fotosintesa di daun kebagian-bagian tanaman lainnya (akar, tunas/anakan, biji/gabah)
·      Mengatur tekanan osmose/turgor, memperkuat dinding sel
·      Aktivator enzym pada seluruh proses metabolisme tanaman
·      Menunda penuaan/ senesence daun
·      Meningkatkan jumlah gabah bernas dan menurunkan kehampaan
K  diambil tanaman dari larutan tanah dalam bentuk K+. Kebutuhan optimum K : 14,5 kg K per ton gabah (> 80% berada di jerami). Tingkat efisiensi : 69 kg gabah per kg K
b.      Gejala-gejala defisiensi/kekurangan K
·      Pinggir daun berwarna kuning kecoklatan disertai bercak warna jingga terutama pada daun tua tanaman tumbuh kerdil dan daun-daun terkulai
·      Sering terjadi rebah karena n/k ratio tinggi
·      Penuaan daun lebih cepat (leaf senescence)
·      Kehampaan gabah tinggi dan pengisian gabah tidak sempurna (banyak butir hijau)
·      Pertumbuhan akar tidak sehat (banyak akar yang busuk karena kehilangan daya oksidasi, sehingga jerapan hara terganggu)
·      Tanaman mudah terserang penyakit seperti blast, sheath blight, bercak daun, terlebih bila  dipupuk N berlebihan
c.       Sebab-sebab terjadinya defisiensi K
·      Kadar K tanah rendah
·      Pemupukan K kurang
·      Setiap panen, jerami diangkut keluar bersama panen
·      Sumbangan K dari air irigasi rendah
·      Efisiensi pemupukan K rendah karena fiksasi K oleh mineral liat tipe 2:1 atau tanah berpasir sehingga K tercuci kelapisan bawah karena K sangat mobil
·      Keadaan lingkungan perakaran yang sangat reduktif
·      Ratio Ca/K atau Mg/K yang tinggi dalam larutan tanah, sehingga Ca atau Mg menekan serapan K
d.      Dimana terjadi defisiensi Kalium (K)
·      Kadar K tanah rendah
·      Tanah berpasir dengan KTK rendah dan cadangan K rendah
·      Tanah- masam yang telah terdegradasi lanjut
·      Tanah dimana serapan K terhambat
·      Tanah sawah dengan jenis mineral liat 2: 1 (montmorilonit) è fiksasi K oleh liat 2:1
·      Tanah dengan (Ca + Mg)/K ratio dalam larutan tinggi
·      Tanah sawah yang drainasenya buruk, serapan K terhambat oleh adanya Fe 2+, asam-asam organik dan H2S.



0 komentar:

Posting Komentar